“ETHOK-ETHOK PAMERAN DAN SINEMA”

“ETHOK-ETHOK PAMERAN DAN SINEMA” UNGKAPAN SENIMAN DARI AKTIVITAS KREATIF YANG SERING DIANGGAP SEBELAH MATA


seniman yang terlibat "ethok-ethok"


Kendal, Sabtu (1/6) Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK), Kendal Heritage, Kaumloka, dan Kolektif Beringin Rasa menyelenggarakan kegiatan kolaboratif Sinema Ethok-ethok dan Ethok-ethok Pameran bertempat di Omah Pituturan, Patebon Kendal. Sebanyak 3 karya film diputar dan 16 karya seni rupa dipamerkan.

Kegiatan tersebut diawali dengan menyaksikan karya film lokal yang bertemakan tentang parenting dan pentingnya perencanaan keluarga di tengah-tengah kehidupan masyarakat sub-urban yang mengejar materi dilanjutkan pembukaan dan apresiasi karya seni. Meski sempat diguyur hujan begitu deras, tak menyurutkan masyarakat Desa Tambakrejo Kecamatan Patebon yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan.

3 film yang diputar berjudul Modong – karya Ari Fatoni, ORAKel – karya Alan Yahya, dan Meniti Sunyi – karya Akhmad Sofyan Hadi. Kesemuanya menjelaskan pentingnya parenting dan perencanaan keluarga. Sedangkan 16 karya seni rupa dua dimensi hasil dari 12 seniman terlibat menggambarkan begitu dinamisnya perubahan masyarakat sub-urban, kesenian dianggap sebagai sebatas ekspresi kesenian tanpa esensi yang jelas. Kesepuluh seniman terlibat tersebut yakni: Andre Himawan, Dyo, Galih Setyo, Gentar, Hoope, Ipung, Karindra, Missellu, Nina, Ripki, Rodmun, dan Yanuar Tirta.

Nonton Film dan Diskusi


“Ethok-ethok” merupakan tajuk yang diambil merespon keresahan perihal kehidupan masyarakat sub-urban yang sedang pesat-pesatnya diproyeksikan sebagai masyarakat Industri. Perubahan sosial masyarakat sub-urban dari agraris menjadi industri melahirkan persepsi pelaku kreatif yang sering dianggap sebelah mata.

Bahrul Ulum A. Malik, Presiden PSK yang juga pengasuh Omah Pituturan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar kolektif antar komunitas untuk menumbuhkan ekosistem berkesenian di Kabupaten Kendal. “Sebagai ikhtiar kolektif, kegiatan ini sebagai pemantik dan penyulut gerakan-gerakan selanjutnya, bagian dari menumbuhkan ekosistem kesenian di Kendal.” tuturnya.

Galih Setyo Aji, salah satu Kurator Ethok-ethok Pameran  menyampaikan beragamnya karya seni yang ditampilkan dalam pameran kali ini. “Karya seni yang ditampilkan sangat beragam mulai yang bertema mengenai perdamaian, ketokohan, spiritual, budaya ekologi dan ekspresi manusia. Keberaganam karya tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat Kendal yang belatarbelakang aktivitas industri.” Ujarnya

Dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan Pertunjukan Tari Kontemporer dari Kolektif Beringin Rasa yang dilanjutkan dengan diskusi membahas karya-karya yang dihasilkan. Sementara itu, Karindra, Koordinator Kolektif Beringin Rasa berharap kegiatan semacam ini dapat terus terselenggara dan tumbuh di berbagai tempat. “Kolektif Beringin Rasa menyambut baik dan siap berkolaborasi berkontribusi pada kemajuan serta bersatunya seniman di Kabupaten Kendal.” Sambutnya.

Penari dari Beringin Rasa


Bagi masyarakat dan apresiator yang hendak menyaksikan pameran, masih berlangsung sampai tanggal 8 Juni 2024 setiap pukul 16.00 – 23.00.

Komentar