Naning Scheid | FORMALISME RUSIA dan Kritik saya atas buku PENGANTAR TEORI SASTRA Budi Darma

 

https://www.facebook.com/photo?fbid=10160131498356947&set=a.10150886157176947

Syahdan, saya harus menganalisis karya sastra Indonesia menggunakan teori Formalisme Rusia. Saya mencari beberapa buku 10 tahun terakhir yang merupakan referensi teori tersebut dari iPusnas. Hélas. Tidak dapat.

Karena deadline cukup ketat, akhirnya saya memutuskan mencari sumber asli tentang Formalisme Rusia. Jadul yo ben, pikir saya.
Saya membaca satu per satu esai Jakobson, Eichenbaum, Shklovsky.
Aliran Formalisme Rusia ini marak sekitar tahun 1910-an hingga 1930-an dengan tokoh-tokohnya yang terkenal seperti Viktor Shklovsky, Roman Jakobson, Boris Eichenbaum, Yuri Tynianov, Vladimir Propp, Boris Tomashevsky, Grigory Gukovsky, dan beberapa nama lain. Formalisme Rusia menentang Pendekatan Biografis dan Simbolis abad ke-19 yang memahami karya sastra dari hubungannya dengan pengarang, pembaca, dan latar belakang sejarah.
Intinya:
Konsep kesastraan atau literariness Formalisme Rusia menekankan pentingnya defamiliarisasi. Defamiliarisasi adalah keganjilan dan/atau kekhasan dalam karya sastra yang membuatnya menjadi berbeda dari bahasa sehari-hari. Melalui konsep yang diperjuangkan Kaum Formalis Rusia, karya sastra dikaji sebagai suatu objek mandiri. Analisis teks dilakukan secara internal, pada unsur intrinsiknya dan strukturnya, serta memisahkan teks dari unsur ekstrinsik. Berfokus pada teknik, perangkat, dan fungsinya. Memisahkan antara "fabula" atau cerita dengan "sjuzet" atau alur cerita. Di Rusia sendiri Formalisme telah menjadi inspirasi aliran Futuris (1912 - 1917) yang juga memusuhi Simbolisme.
Secara garis besar hal ini juga dilakukan aliran Strukturalisme.
Tetapi hubungan Formalisme Rusia dengan Strukturalisme Ferdinand de Saussure merupakan hubungan yang kompleks.
Dari esai Roman Jakobson berjudul "Linguistics and Poetics" (1963) dapat ditelusuri bahwa ia mengawali karirnya di OPOJAZ (jurnal kaum formalis Rusia) lalu pindah ke Praha, Cekoslowakia di mana ia bergabung dengan lingkaran linguistik, yang dalam berbagai cara terbukti menjadi asal mula apa yang disebut strukturalisme.
Melalui korespondensi, Jakobson mempengaruhi Claude Levi-Strauss (seorang antropolog). Sehingga dikenal dengan teori Antropologi Struktural sekitar tahun 1940.
Lalu metode strukturalis banyak diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk antropologi, sosiologi, psikologi, kritik sastra, ekonomi, dan arsitektur. Selain Lévi-Strauss, pemikir paling terkemuka yang terkait dengan strukturalisme adalah psikoanalis Jacques Lacan, dan strukturalisme genetik Lucien Goldmann.
Satu bulan setelah invasi Hitler ke Cekoslowakia pada tahun 1939, Jakobson (yang lahir sebagai seorang Yahudi; pada tahun 1975, ia masuk Kristen Ortodoks) meninggalkan Praha menuju Skandinavia; pada tahun 1941, dia mencapai Kota New York. Sejak tahun 1943, dia mengajar di Universitas Columbia, dan pada tahun 1949 dia diangkat menjadi ketua di Universitas Harvard.
Di Amerika sendiri sekitar tahun 1940-an lahir aliran New Critics.
New Critics, meskipun tidak pernah merupakan kelompok formal, ia tercipta dari pengajaran John Crowe Ransom di Kenyon College, yang murid-muridnya Allen Tate, Cleanth Brooks, dan Robert Penn Warren kemudian mengembangkan estetika tersebut dan dikenal sebagai Kritik Baru atau New Critics.
AKAN TETAPI,
secara tidak sengaja saya membaca buku "Pengantar Teori Sastra" tulisan Budi Darma (2019) diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas dalam koleksi iPusnas. Dan saya menemukan hal ganjil yang ingin saya sampaikan.
Buku Budi Darma ini sebenarnya asyik karena merupakan sintesis aliran-aliran sastra dari yang jadul hinga mutakhir. Mirip buku "Theory of Literature" nya Wellek and Warren dan ditambah dengan sastra Indonesia sebagai contohnya. Bagus dan bisa jadi sangat membantu.
Tapi satu hal yang sangat membuat saya tidak nyaman:
Budi Darma menyebut beberapa kali dalam bukunya bahwa New Critics telah mempengaruhi Formalisme Rusia.
How come? wong New Critics lebih muda dari Formalisme Rusia. (ini seperti kasus saat saya membaca sebuah esai yang mengatakan Rimbaud telah mempengaruhi Baudelaire 😁: tahun 1867 Baudelaire meninggal, Rimbaud masih 13 tahun tapi sudah bisa mempengaruhi hehehe )
Kembali ke Formalisme Rusia. Bila memungkinkan, coba tengok:
bab III KRITIK SASTRA BARU (New Critics) halaman 55 paragraf pertama baris keempat hingga kelima:
"New Criticism juga mempengaruhi teori-teori lain, sebagaimana misalnya Russian Formalism dan Structuralism."
halaman 60 paragraf kedua:
"Salah satu pengaruh New Criticsm pada teori sastra dapat dilihat misalnya dari Formalisme Rusia dan Strukturalisme. Kedua teori ini mengambil gagasan New Criticism."
halaman 61 paragraf ketiga:
"titik berat kajian new criticism pada bentuk (form) akhirnya dipergunakan oleh Russian Formalism dan Structuralism."
dan masih banyak lagi terutama:
di bagian 3.4 Formalisme Rusia halaman 79;
bagian 3.5 New Criticism dan Formalisme halaman 80 - 86.
Bagaimana kecerobohan ini terjadi?
Jelas secara historis, kronologis, statement ini mudah dipatahkan.
Menurut Wikipedia:
"New Criticism was a formalist movement in literary theory that dominated American literary criticism. It emphasized close reading. The movement derived its name from John Crowe Ransom's 1941 book The New Criticism."
Juga menurut Poetry Foundation, dan banyak esai-esai lainnya bisa menyanggah pernyataan tersebut.
Sebenarnya tidak ada dalam sejarah yang membuktikan New Critics ini terinspirasi dari Formalisme Rusia, meskipun Formalisme Rusia lebih dulu hadir. Tetapi dikatakan Formalisme Rusia dipengaruhi oleh New Critics adalah ... aneh!
New Critics hanya "somehow" , seperti halnya Formalisme, cenderung menganggap teks sebagai sesuatu yang otonom dan “tertutup”, artinya segala sesuatu yang diperlukan untuk memahami sebuah karya ada di dalamnya. Pembaca tidak memerlukan sumber luar, seperti biografi penulis, untuk memahami teks secara utuh;
Meskipun New Critics tidak sepenuhnya mengabaikan relevansi penulis, latar belakang, atau kemungkinan sumber dari karya tersebut, mereka bersikeras bahwa jenis pengetahuan tersebut tidak banyak berpengaruh pada nilai karya tersebut sebagai karya sastra.
Seperti kritikus Formalis, New Critics memusatkan perhatian mereka pada keragaman dan derajat perangkat sastra tertentu, khususnya metafora, ironi, dan paradoks. New Critics menekankan “close reading” sebagai cara untuk terlibat dengan sebuah teks, dan memberikan perhatian yang cermat pada interaksi antara bentuk dan makna.
Mirip memang mereka berdua. Tapi sekali lagi saya tidak setuju pernyataan New Critics mempengaruhi Formalisme Rusia.
Buku ini memiliki sekitar 105 copy di iPusnas. Bisa diartikan banyak yang meminjam dan menggunakannya sebagai referensi. Saya tidak tahu bagaimana cara meluruskan hal ini.
Atau saya yang tidak paham cara membaca buku ini?
Bila saya yang salah memahami, mohon pencerahan Anda sekalian.
Sila berbagi pendapat demi pelurusan teori.
Terima kasih sebelumnya.


==
Naning Scheid, kelahiran Semarang Indonesia yang kini tinggal di Belgia

Komentar