sila diklik
Yang Terkekeh-kekeh
ia terkekeh-kekeh melihat bokong inul
yang digoyang-goyang di atas almari
ia tak mampu menahan syahwat kemanusiaannya
yang barangkali ia terlantarkan di gedung bioskop
bersama gus mus kawan silatnya
yang digoyang-goyang di atas almari
ia tak mampu menahan syahwat kemanusiaannya
yang barangkali ia terlantarkan di gedung bioskop
bersama gus mus kawan silatnya
gus mus memegang bokong inul
di depan para kiai dan ustadz
“astaghfirullah” seru meraka
namun gus dur tetap terkekeh-kekeh
melihat pemandangan asyik itu
“ayo nul, goyang terus, kwkwkw”
di depan para kiai dan ustadz
“astaghfirullah” seru meraka
namun gus dur tetap terkekeh-kekeh
melihat pemandangan asyik itu
“ayo nul, goyang terus, kwkwkw”
Aku melongo menyaksikan percaturan mereka
Dan mencoba menebak-nebak
Tapi tak sampai ke langit jua, gus
Dan mencoba menebak-nebak
Tapi tak sampai ke langit jua, gus
Langit Kendal, 13072013/ 23.19
Bahrul Ulum A. Malik
Bahrul Ulum A. Malik
***
puisi ini ada di dalam buku antologi puisi buat gus dur: Dari Dam Sengon ke Jembatan Panengel. Diterbitkan oleh Dewan Kesenian Kudus bekerjasama dengan Penerbit Forum Sastra Surakarta (September 2013)
puisi ini ada di dalam buku antologi puisi buat gus dur: Dari Dam Sengon ke Jembatan Panengel. Diterbitkan oleh Dewan Kesenian Kudus bekerjasama dengan Penerbit Forum Sastra Surakarta (September 2013)
Pembaca Puisi: M. Lukluk Atsmara Anjaina
Komentar
Posting Komentar