(KH. Ahmad Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus) |
HALTE
kau
tahu sayang
setelah
sekian lama
seperti
baru kemarin
sejak
kuantar kau
melewati
halte ini lalu kita dalam dokar yang sempit
duduk
berhadapan
kaki-kaki
kita berhimpit
dan
kedua telapaktanganmu
menyerah
dalam genggaman
kedua
telapaktanganku
(“tanganmu
dingin” bersamaan kita berguman
membuat
kita tertawa kemudian)
kedua
mata kita saling berpelukan
seperti
menyesali keniscayaan
perpisahan
kulihat
halte itu lagi
kini
terlantar dilupakan
sekedar
persinggahan pun bukan
Kau
tahu, sayang
aku
seperti melihat
hatiku
sendiri
kini.
2000
(diambil
dari Sajak-sajak Cinta A. Mustofa Bisri “Gandrung” halaman 29 | penerbit
MataAir Publising Surabaya,
Oktober
2005 | diketik kembali oleh Bahrul Ulum A. Malik)
Komentar
Posting Komentar