NgopiSastra ala PSK

Kendal, lpmedukasi.com – Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK) menggelar acara ngopi sastra bertajuk “Mengenang W.S Rendra.” Ngopi sastra menjadi agenda rutin tiap bulan semenjak awal berdirinya PSK pada 9 Desember 2011 lalu.

Tepat pukul 20.30 WIB, Gus Ghufron (Pengasuh Pondok Pesantren Aris, Kaliwungu) memimpin do’a bersama dan tahlil sekaligus menjadi pembuka dimulainya acara yang berlangsung hari Kamis (19/11/2014) di Pendopo Kawedanan, Kaliwungu Kendal ini. Pembukaan diikuti lebih dari tiga puluh audiences yang kebanyakan merupakan pegiat ataupun sekedar penikmat sastra.

Mereka yang hadir tidak hanya datang dari Kaliwungu, namun ada juga para mahasiswa yang datang dari perguruan tinggi di Semarang, sebut saja IAIN Walisongo, Unissula dan Unnes.
“Saya sering mendengar kabar tentang ngopi sastra oleh PSK, tapi baru kali ini bisa berkesempatan datang,” tutur Tika, mahasiswi Universitas Negeri Semarang jurusan sastra Perancis.

Setelah do’a dan tahlil, orasi budaya menjadi acara lanjutan. Djawahir Muhammad menyampaikan orasi budaya tentang W.S Rendra. Di sela-sela orasi, Djawahir meminta beberapa audience untuk membacakan penggalan-penggalan puisi.

“Kemarin dan esok adalah hari ini / bencana dan keberuntungan adalah sama saja / langit di luar / langit di dalam beratu dalam jiwa.”

Penggalan puisi Rendra di atas yang mengekspresikan spirit sekaligus romantisme kehidupan dibacakan oleh Kelana Siwi Kristyaningtyas, kemudian disusul pembacaan penggalan puisi Rendra oleh para pegiat sastra lain yang ditunjuk langsung oleh Djawahir.

“Rendra melanglang jagad humaniora, politik, budaya, agama, alam, bahkan seisi semesta tidak luput dari puisi dan butir-butir pemikirannya,” ungkap Djawahir dalam orasi budayanya.

Tak berhenti sampai pada orasi budaya, acara ngopi sastra dilanjutkan dengan nonton bareng film Kantata Takwa. Sesuai dengan tajuk acara, film ini sengaja dipilih untuk mengajak audiences mengingat kembali tentang sosok W.S Rendra.

“Semoga dengan acara ngopi sastra ini para pegiat sastra dan masyarakat pada umumnya akan tetap mengenang para budayawan dan meniru semangat mereka dalam berkarya dan berkontribusi untuk negara,” harap Bahrul Ulum A. Malik yang menjabat sebagai ketua PSK sejak awal berdirinya komunitas ini. (@dsazzakiyyah)


***
Copas : http://lpmedukasi.com/?p=1098




Komentar