Deklarasi
Hari Puisi Indonesia
Indonesia dilahirkan
oleh puisi yang ditulis
secara bersama-sama
oleh para pemuda dari berbagai wilayah
tanah air. Puisi pendek
itu adalah Sumpah Pemuda.
Ia memberi dampak
yang panjang dan luas bagi imajinasi
dan kesadaran rakyat
nusantara. Sejak itu pula sastrawan
dari berbagai daerah
menulis bahasa Indonesia,
mengantarkan bangsa
Indonesia meraih kedaulatan
sebagai bangsa yang
merdeka.
Bahasa Indonesia
adalah pilihan yang sangat nasionalistis.
Dengan semangat itu
pula para penyair memilih menulis
dalam bahasa
Indonesia, sehingga puisi secara nyata
ikut membangun
kebudayaan Indonesia.
Nasionalisme kepenyairan
ini kemudian mengental
pada Chairil Anwar,
yang dengan spirit kabangsaan
berhasil meletakkan
tonggak utama
Tradisi puisi
Indonesia modern.
Sebagai rasa syukur
kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah
menganugerahi bangsa Indonesia
dengan kemerdekaan
dan kesusastraan,
sekaligus untuk
mengabadikan kenangan
atas puisi yang telah
ikut melahirkan bangsa ini,
kami mendeklarasikan
tanggal lahir Chairil Anwar,
26 Juli, sebagai Hari Puisi Indonesia
Dengan ditetapkannya
Hari Puisi Indonesia,
maka kita memiliki
hari puisi nasional sebagai sumber inspirasi
untuk memajukan
kebudayaan Indonesia
yang modern, literat,
dan terbuka.
Pekanbaru, 15
November 2012
Penyair Indonesia
sumber : Horison, Majalah Sastra, Januari 2013, hal. 2
(ditulis kembali oleh : bahrul ulum a. malik)
Komentar
Posting Komentar