Bersama burung aku
diam tenggelam dalam darah
Menatap senja pecah; bagai airmata luka
Ketika laut mejadi enam jembatan cinta
Bersama burung aku mengembara ke kesunyian
Melintasi kota-kota. Semua duka menjadi kisah cinta
Mengekalkan senyuman pada impian yang mungkin dapat disapa
dengan ribuan nama
Bersama burung aku
nyanyikan kasidah Ayub dan syair Yusuf
Dalam labu waktu sejarah usang tanpa almanak yang
menggelepar sepi
Melayari perjalanan riwayat orang-orang sufi
Bersama burung aku bergegas menyimpan “Attarku”
::.
Hafney Maulana
Komentar
Posting Komentar